JAKARTA – Guna mendukung pengembangan bisnisnya, PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) memperoleh fasilitas kredit senilai total Rp1,5 triliun dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Fasilitas ini telah ditandatangani oleh kedua perusahaan pada 22 Maret 2019 lalu.
Dilansir dari Harian Neraca, Rabu (27/3/2019) disebutkan, fasilitas kredit tersebut terdiri dari dua fasilitas yakni plafon KMK dengan nilai maksimal Rp1 triliun yang akan digunakan untuk keperluan penambahan modal kerja dan operasional Bukaka.
Fasilitas kedua dengan jumlah paling banyak Rp500 miliar untuk penerbitan jaminan tender, uang muka, pelaksanaan pembelian dan pembayaran proyek. Direktur Utama Bukaka Teknik Utama, Irsal Kamarudin mengatakan, dengan adanya fasilitas dari Bank BNI ini akan membantu meningkatkan kapasitas usaha serta menggenjot produktivitas dan profit perusahaan.”Dampak dari fakta material ini akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan usaha perseroan,"ujarnya.
Belum lama ini, emiten konstruksi non-bangunan yang tergabung dalam Kalla Group ini bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatra dan Sulawesi. Dua power plan ini membutuhkan dana senilai Rp11,2 triliun untuk masa pembangunan selama enam tahun. Untuk pembangunan ini nantinya Bukaka akan melakukan fund rising dari pasar modal dengan skema penambahan modal dengan memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue). Targetnya perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp223 miliar.
Perseroan di akhir tahun lalu juga kembali menguasai 25% saham PT Poso Energy. Sebelumnya, Bukaka sempat melepas 4,49% sehingga kepemilikan sahamnya menjadi sebesar 20,51% dari seluruh saham Poso Energy. Perseroan menjelaskan,alasan dilakukannya transaksi adalah untuk mengembalikan porsi investasi Bukaka dan mengembangkan usaha di bidang ketenagalistrikan. Disampaikannya, pengembalian porsi saham tersebut berkenaan dengan transaksi jual beli saham antara Bukaka, Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Isam Hadji Kalla (YIHK), dan PT Pamona Energi (PMNE).
Adapun rinciannya, Bukaka membeli 2,43% saham dari YIHK dan 2,06% saham dari PMNE.Poso Energy merupakan entitas anak perusahaan Bukaka yang bergerak di bidang ketenagalistrikan.
Sumber : https://economy.okezone.com/read/2019/03/27/278/2035540/bukaka-kantongi-pinjaman-rp1-5-triliun
Dilansir dari Harian Neraca, Rabu (27/3/2019) disebutkan, fasilitas kredit tersebut terdiri dari dua fasilitas yakni plafon KMK dengan nilai maksimal Rp1 triliun yang akan digunakan untuk keperluan penambahan modal kerja dan operasional Bukaka.
Fasilitas kedua dengan jumlah paling banyak Rp500 miliar untuk penerbitan jaminan tender, uang muka, pelaksanaan pembelian dan pembayaran proyek. Direktur Utama Bukaka Teknik Utama, Irsal Kamarudin mengatakan, dengan adanya fasilitas dari Bank BNI ini akan membantu meningkatkan kapasitas usaha serta menggenjot produktivitas dan profit perusahaan.”Dampak dari fakta material ini akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan usaha perseroan,"ujarnya.
Belum lama ini, emiten konstruksi non-bangunan yang tergabung dalam Kalla Group ini bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatra dan Sulawesi. Dua power plan ini membutuhkan dana senilai Rp11,2 triliun untuk masa pembangunan selama enam tahun. Untuk pembangunan ini nantinya Bukaka akan melakukan fund rising dari pasar modal dengan skema penambahan modal dengan memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue). Targetnya perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp223 miliar.
Perseroan di akhir tahun lalu juga kembali menguasai 25% saham PT Poso Energy. Sebelumnya, Bukaka sempat melepas 4,49% sehingga kepemilikan sahamnya menjadi sebesar 20,51% dari seluruh saham Poso Energy. Perseroan menjelaskan,alasan dilakukannya transaksi adalah untuk mengembalikan porsi investasi Bukaka dan mengembangkan usaha di bidang ketenagalistrikan. Disampaikannya, pengembalian porsi saham tersebut berkenaan dengan transaksi jual beli saham antara Bukaka, Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Isam Hadji Kalla (YIHK), dan PT Pamona Energi (PMNE).
Adapun rinciannya, Bukaka membeli 2,43% saham dari YIHK dan 2,06% saham dari PMNE.Poso Energy merupakan entitas anak perusahaan Bukaka yang bergerak di bidang ketenagalistrikan.
Sumber : https://economy.okezone.com/read/2019/03/27/278/2035540/bukaka-kantongi-pinjaman-rp1-5-triliun